Senin, 07 November 2011

Satu Sayap




Bacaan: Roma 15:1-7

Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.- Galatia 6:2


Pernahkah Anda berpikir, mengapa manusia tidak diciptakan seperti Superman? Jika manusia diciptakan dengan kapasitas sebagai manusia super nan sempurna, bukankah semuanya akan menjadi lebih baik? Mengapa Allah tidak melakukannya? Apakah Allah tidak mampu? Ataukah ada maksud Tuhan di balik ia menciptakan manusia dengan keberadaannya seperti sekarang ini? 
 
Daripada mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu, harusnya kita bersyukur dengan keberadaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna dan yang di sana sini masih terdapat kekurangan. Seandainya Tuhan benar-benar menciptakan kita sebagai manusia super yang sempurna, keadaan dunia tidak akan lebih baik, sebaliknya dunia justru berada di ujung bencana. Anda mengerenyitkan kening dan tidak percaya?
Jika kita menjadi manusia super tanpa kelemahan, tentu saja sifat manusia yang egois akan semakin menjadi jadi. Tidak akan pernah merasa butuh orang lain, karena toh segala sesuatunya bisa dikerjakan seorang diri. Manusia akan menjadi sosok egosentris. Dan bisa jadi manusia akan mengabaikan Tuhan. Mengapa harus berharap kepada Tuhan kalau sudah menjadi manusia super yang bisa melakukannya segala sesuatunya seorang diri?

Syukurlah kita tidak diciptakan seperti Superman, sehingga tidak ada pilihan lain kecuali kita merasa saling membutuhkan satu sama lain. Kita menutup kelemahan orang lain dan mengijinkan kelebihan orang lain menutup kelemahan kita. Mengkikis sifat egois dan keangkuhan hidup, sebaliknya mempunyai sikap rendah hati. Syukurlah kita bukan Superman, dengan demikian kita selalu ingat kepada Tuhan waktu dalam kelemahan dan saat kita membutuhkan pertolonganNya.

Sebuah pepatah kuno mengatakan, manusia diciptakan seperti malaikat dengan satu sayap dan mereka bisa terbang jika mereka saling berpelukan. Kita membutuhkan sayap orang lain agar kita bisa terbang. Itu sebabnya manusia yang sombong dan yang merasa bisa melakukan segala sesuatunya seorang diri adalah manusia yang paling celaka, karena bagaimanapun juga ia hanya punya satu sayap dan tidak akan mungkin bisa terbang.

Manusia adalah malaikat dengan satu sayap, dan mereka bisa terbang jika saling berpelukan.




» Renungan ini diambil dari Renungan Harian Spirit
» Anda dapat memesan versi cetak dari renungan di atas dengan cara mengisi formulir pemesanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar