Senin, 11 Juni 2012

KASIH TAKTERBATAS




* Matius 5:43-445:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.


Semua tentu setuju, bahwa kita harus menahan keinginan untuk membalas dendam kepada orang yang melukai kita sesuai perbuatannya, namun tidak semua semua bisa melakukan untuk mengasihi musuh atau yang pernah menganiaya kita.

Perintah Yesus Kristus kepada murid-muridNya untuk mengasihi musuh-musuh mereka langsung dilanjutkan dengan kata-kata "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu" (ayat 43). "Kasihilah sesamamu manusia" adalah kutipan dari Perjanjian Lama; merupakan bagian dari maksud Yesus di tempat lain sebagai Hukum Kedua dari Dua Hukum utama :


* Imamat 19:18
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.


Untuk perintah ini, dengan pasangannya :


* Ulangan 6:5
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.


Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18 disebut Yesus sebagai "Hukum yang Besar dan yang terutama", pada kedua hukum inilah tergantung seluruh Hukum Taurat :


* Matius 22:36-40
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


Tetapi sebenarnya hukum itu tidak diteruskan dengan perkataan "bencilah musuhmu". Apabila kita hanya harus mengasihi sesama kita, dan kata 'sesama' didefinisikan agak sempit, maka bisa diperdebatkan bahwa kita bebas membenci mereka yang bukan sesama kita. Tetapi Yesus berkata, "Tidak, kasihilah musuhmu, sama seperti kamu mengasihi sesamamu". Terhadap "siapakah, sesamaku" disini, dapat kita baca penjelasannya dalam Artikel di http://www.sarapanpagi.org/siapakah-ses ... .html#p1727 .

Ada satu kesulitan yang terletak dalam kaitan sentimental kata 'kasih' yang dimiliki kebanyakan kita. Kasih yang dibicarakan oleh hukum dan Injil bersifat amat praktis, demikian ditegaskan lagi oleh Rasul Yohanes :


* 1 Yohanes 3:18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.


Mengasihi sesama manusia diwujudkan melalui cara menolong dia pada saat dibutuhkannya. Akan tetapi, apabila kita berpikir bahwa kita harus mengembangkan lebih banyak perasaan Kristiani terhadap musuh, Yesus menunjukkan jalannya ketika Dia berkata :


* Lukas 6:28
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.


Terhadap ajaran untuk mengasihi musuh, dan mendoakan musuh. Yesus Kristus dengan jelas telah memberi teladan, ketia Ia dianiaya dalam siksa salib, Ia tetap bisa mendoakan musuh-musuhNya dengan doa pengampunan "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Barangsiapa melaksanakan perintah ini dalam tindakannya, meyakinkan kita bahwa ketekunan kita dalam mendoakan seseorang yang tidak kita sukai, walaupun banyak hal yang dapat mengalangi kita untuk memulainya, membawa suatu perubahan yang nampak dalam sikap.

Jalan terbaik untuk meghancurkan musush adalah menjadikan seorang sahabat. Rasul Paulus dalam hal ini meringkas pengajaran Yesus Kristus demikian :


* Roma 12:21
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!


Di ayat sebelumnya ia menulis demikian :


* Roma 12:20
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.


Rasul Paulus menggarisbawahi perbuatan kaih ini dengan mengutip Perjanjian Lama sbb:


* Amsal 25:21-22
25:21 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
25:22 Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.


Menarik sekali ayat ini, kasih adalah hal yang tidak pernah sia-sia jika dilakukan. Ketika perbuatan jahat seseorang kita balas dengan kasih, si jahat itu akan menjadi "serba-salah" dengan perbuatan kasih yang kita lakukan.



Blessings in Christ,
BP
March 23, 2007



Artikel Terkait :
Hukum Kasih, di http://www.sarapanpagi.org/hukum-kasih-vt344.html#p746



Sumber :
FF Bruce, Ucapan Yesus yang Sulit, SAAT Malang, p 67-69.

1 komentar: