Kamis, 15 Desember 2011

"Aku tidak Akan merayakan Natal Jika YESUS Tidak menolongku".


Kalimat ini adalah sepenggal kalimat yg ku kutip dari sebuah film yang diputar di O Channel, Minggu malam kemaren, judulnya "Season Of The heart" (ada yg nonton ga?). Film ini menceritakan seorang suami istri yang kehilangan 2 org putri mereka dalam waktu bersamaan karena sakit kolera. Sang istri tidak bisa menerima hal tersebut, dia menganggap Tuhan tidak menolongnya, tidak menolong anak-anaknya. Bahkan karena mereka tinggal di daerah yang tandus dimana banyak serigala diluar rumah mereka, mayat anak2nya yang dikuburkan pun dimakan oleh serigala, sehingga benar2 tiada kenangan lagi yang bisa dilihat mereka.Sampai tiba saat natal, dan sang suami berencana utk merayakan Natal dengan seorang anak angkat mereka, membuat pohon natal, memasak kue natal, tetapi ditanggapi dingin oleh sang istri..dan akhirnya sang istri berkata "Aku tidak Akan merayakan Natal Jika YESUS Tidak menolongku".

Kalau teman2 menonton film ini, dan menyaksikan kesedihan si ibu, mungkin kalimat yg dia ucapkan itu,benar2 kalimat keputusasaan dan kekesalan dari si ibu..Bagaimana tidak?? Kehilangan anak2 yg dikasihinya...(aq cut ceritanya ya..karena aq tertarik untuk membahas kalimat si ibu).

Kalimat si ibu menggambarkan rasa kesal, pemberontakan krn ketidakpuasaan, tepatnya..ketidakpuasan terhadap YESUS dan sedikit mengancam bukan?
Padahal..apakah Tuhan pernah memaksa untuk merayakan kelahiran Putranya? jangan kan merayakan..pada saat dilahirkan pun beliau memilih tempat yg paling hina.
Aku emang tdk pernah mengucapkan kata2 sepeti itu.Tapi setelah dipikir-pikir..ternyata aku juga sering melakukan hal seperti itu
- aku merayakan natal..tapi aku sering bersungut-sungut, tidak bersykur akan apa yg boleh aku nikmati skrg.
-aku merayakan natal tapi aku enggan berbagi kasih dengan orang-orang disekelilingku
-aku merayakan natal tapi aku masih egois dan sombong
-aku merayakan natl tapi aku masih "setia" dengan dosa-dosa lama ku
-aku merayakan natal tapi aku masih susah mengampuni kesalahan orglain dan masih sering menyakiti orang lain dan Bapa
Bukankah ini sama dengan aku tidak merayakan Natal??Atau merayakan Natal dengan cara terpaksa,bukan dari hati...
Padahal, YESUS tidak pernah memaksa kita merayakan kelahirannya, DIA ga pernah menukarkan harga perayaan dengan keselamatan kita. Tapi kenapa aku harus terpaksa dengan perayaan itu?

Natal tahun ini dan yg akan datang harus bisa menjadi suatu Perayaan yang benar-benar perayaan. Perayaan dimana kasih Bapa kita tabur dimana-mana dengan cuma-cuma karena kita pun mendapatkannya dengan cuma-cuma. Perayaan dimana rasa egois,sombong,kita kikis habis dari hidup kita. Perayaan dimana tangan yang terbuka lebar memberi maaf bagi orglain dan mulut yg berucap kata maaf kepada org yg kita sakiti.

SELAMAT MERAYAKAN NATAL........


From: http://forumkristen.com/index.php?topic=5032.msg55901#msg55901

Tidak ada komentar:

Posting Komentar